Inilah Alasan Kenapa Rupiah Disebut Mata Uang 'Sampah'

    Data dari The Richest menunjukkan ada 15 mata uang dengan nilai tukar yang paling rendah terhadap dolar AS. Dalam daftar tersebut ternyata mata uang Rupiah termasuk salah satu “mata uang sampah”.

    ‎Menurut data tersebut, Indonesia menempati posisi empat sebagai negara dengan nilai mata uang terendah di dunia. Sampai saat ini USD1 setara dengan Rp12.467.

    Majalah The Economist mengemukakan, rendahnya mata uang Rupiah di mata dunia karena kondisi infrastruktur yang buruk, birokrasi yang menjelimet, serta tingkat korupsi yang merajalela. Tak hanya itu, Pemerintah menyubsidi harga gas begitu besar, sehingga tidak memiliki cukup sisa untuk membangun infrastruktur yang modern.

    "Setiap pihak yang mencoba untuk mengurangi subsidi tersebut akan 'bunuh diri' dalam pemilu. Kemiskinan di negara ini juga sangat mencengangkan. Rupiah harus bisa mendobrak atau akan terus berada di bawah," demikian seperti dikutip dari The Richest.

    Untuk tingkat korupsi di Indonesia menurut data International Tranparancy yaitu badan permehati upaya pemberantasan korupsi merilis Laporan Tahunan Indeks Persepsi Korupsi di tahun 2018 Hasil survey atas 180 negara ,Indonesia maju ke posisi 89 ,sedikit dibawah China .atau membaik dibanding tahun sebelumnya yang berada di posisi 96. Untuk kawasan Asia Tenggara ,Indonesia berada di posisi keempat setelah Singapura ,Brunei Darussalam dan Malaysia.

    Namun demikian, Rupiah tidak jatuh sendirian. Selain mata uang Garuda ini, ada 14 mata uang lainnya yang tidak diperhitungkan di mata dunia, yakni:
1. Iran Rial.
2. Vietnam Dong.
3. Sao Tome Dobra.
4. Indonesia Rupiah.
5. Belarus Ruble.
6. Laos Kips.
7. Papua Nugini Franc.
8. Zambia Kwacha.
9. Paraguay Guarani.
10. Siera Leon Leone.
11. Kamboja Riel.
12. Kolombia Peso.
13. Tanzania Shilling.
14. Irak Dinar.
15. Korea Selatan Won.

sumber : 
[1]tirto.id
[2]tempo
[3]liputan6
[4]The Richets
[5]Coruption Perception Indeks ,International Transparancy
[6]The Economist

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post