Pengertian Matahari Buatan Asal China Dan Cara Kerjanya

Foto dokumen yang diabadikan pada 28 September 2019 ini memperlihatkan para staf Southwestern Institute of Physics di China National Nuclear Corporation (CNNC) bekerja di lokasi instalasi HL-2M Tokamak, "matahari buatan" generasi baru milik China, di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya. HL-2M Tokamak mulai dioperasikan pada Jumat (4/12) ANTARA FOTO/Xinhua/Southwestern Institute of Physics CNNC/pras.

Pengertian

China berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir yang mereka sebut sebagai " matahari buatan" untuk pertama kalinya.

Pengertian matahari buatan adalah nama sebutan reaktor fusi nuklir ,kenapa disebut matahari buatan karena reaksi yang digunakan pada reaktor nuklir tersebut menggunakan reaksi fusi yang mana reaksi tersebut yang membuat matahari menyala sampai saat ini atau singkatnya , reaktor fusi sering disebut Matahari Buatan karena cara kerjanya yang sama seperti cara kerja inti matahari yakni melakukan reaksi fusi nuklir ,dimana dua inti atom bergabung membentuk satu inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi dalam jumlah besar

Kabar tersebut disampaikan oleh media pemerintah pada Jumat (4/12/2020), sebagaimana dilansir AFP.

Pengoperasian reaktor fusi nuklir tersebut menandai kemajuan besar dalam kemampuan penelitian tenaga nuklir "Negeri Panda”.

Reaktor bernama HL-2M Tokamak tersebut adalah perangkat penelitian eksperimental fusi nuklir terbesar dan tercanggih di China.

Para ilmuwan di China juga berharap perangkat tersebut berpotensi membuka sumber energi bersih yang kuat.

Reaktor tersebut menggunakan medan magnet yang kuat untuk memadukan plasma panas dan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat celsius, menurut surat kabar People's Daily.

Itu berarti, panas yang dihasilkan reaktor tersebut kira-kira 10 kali lebih panas dari inti matahari yang suhunya sekitar 15 juta derajat celsius.

Karena tenaga dan panas yang dihasilkan sangat besar, reaktor yang terletak di Provinsi Sichuan tersebut sering dijuluki sebagai “matahari buatan”.

"Pengembangan energi fusi nuklir tidak hanya sebagai cara untuk menyelesaikan kebutuhan energi strategis China, tetapi juga memiliki signifikansi besar untuk pengembangan energi dan ekonomi nasional China yang berkelanjutan di masa depan," tulis surat kabar People's Daily.

Ilmuwan China telah bekerja mengembangkan versi yang lebih kecil dari reaktor fusi nuklir sejak 2006, mereka berencana untuk menggunakan perangkat tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan yang mengerjakan Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER).

ITER merupakan proyek penelitian fusi nuklir terbesar di dunia yang berbasis di Perancis, yang diharapkan selesai pada 2025.

Fusi nuklir yang diteliti melalui ITER yakni menggabungkan inti atom untuk menciptakan energi dalam jumlah besar.

Mekanisme fusi nuklir tersebut berkebalikan dari proses fisi nuklir yang digunakan dalam senjata atom dan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Tidak seperti fisi, fusi tidak mengeluarkan gas rumah kaca dan mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian bahan atom.

Namun, untuk mencapai fusi sangatlah sulit dan sangat mahal, ITER sendiri diperkirakan menelan anggaran sebesar 22,5 miliar dollar AS (Rp 318 triliun).

 Cara Kerja Matahari Buatan China

Seperti banyak eksperimen tokamak di dunia, EAST telah mencapai fusi sebelumnya. Sebagai penyegar, di dalam penahanan tokamak yang berbentuk donat (atau, terkadang, lebih bulat), plasma panas matahari berputar dalam lingkaran yang ditahan oleh elektromagnet yang sangat dingin.

Medan magnet ini adalah satu-satunya benda yang mengambang di antara plasma 360-juta derajat dan sekumpulan bahan buatan manusia yang jelas tidak dapat mempertahankan suhu tersebut. Hasil plasma dari menghancurkan inti yang berbeda menjadi satu, menggabungkannya daripada membelahnya.

Saat EAST dibangun pada tahun 2006, tim peneliti memulai serangkaian eksperimen yang meningkat. Bagian dari ini adalah bukti konsep sederhana, karena suhu di dalam tokamak hampir belum pernah terjadi sebelumnya di Bumi, titik setidaknya di permukaan selama Antroposen.

Saat suhu naik, penahanan magnet juga harus meningkat, dan ini telah menjadi titik kunci kegagalan (atau setidaknya "tantangan") untuk reaktor ini yang mendorong setiap eksperimen berjalan sedikit lebih panas dan lebih besar untuk memungkinkan peneliti terus menopang bagian luar.

0/Post a Comment/Comments

Previous Post Next Post