Transaksi
yang berlangsung tiap hari di pasar bursa, adalah transaksi jual – beli, sama
seperti pasar konvesional jika ada ada transaksi jual - beli artinya ada untung
– Rugi. Pihak penjual dan pembeli sama-sama mengharapkan keuntungan...betul ?
iya betul, tapi dalam sebuat transaksi jual beli tidak selalu untung melulu.
Demikian
juga dengan investasi saham ini, memiliki keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya adalah pada saat harga saham yang dibeli harganya naik.
Tapii...perlu di ingat bahwa untuk bertrading saham itu memiliki 2 macam type
trader, ada yang suka bertrading jangka panjang ( tidak suka terlalu beresiko
), type ini memberikan peluang lebih untuk menikmati Keuntungan dan juga Type
Day Trader (investor yang menyukai resiko tinggi) .
Namun
apapun type trading yang anda pakai, cara perhitungannya tetap sama saja,
Begini
perhitungannya...
Pak
Arief membeli saham PT. Maju terus dengan harga sebanyak 5000 Lbr dengan harga
Rp. 500 /lbr. Setelah 6 bulan kemudian harga saham naik menjadi Rp 600.
Berapakah
keuntungan yang pak arief terima ?
Harga
Beli
Rp. 500
Beberapa menit kemudian harga
naik Rp. 600 _
Keuntungan
Rp. 100 x
5000 Lbr = Rp 500.000
Jadi
pada saat harga sahamnya naik investor dapat memperoleh keuntungan, Oleh sebab
itu belilah di harga rendah dan jual di harga naik/tinggi.
Lalu
bagaimana calon invoster tau bahwa harga saat dia beli adalah harga yang rendah
? untuk pertanyaan ini bisa lihat di materi cara memilih saham.
Resiko
kerugian
Sekarang
kita masuk ke penyebab kerugian. Ini bagian yang Apa saja yang dapat
menyebabkan kerugian di investasi saham ?
1. Resiko inflasi
Dampak
semakin banyak uang yang beredar nilai mata uang menjadi turun. Lalu resiko
untuk sahamnya bagaimana? Jika Inflasi semakin tinggi impactnya adalah suku
bunga akan naik juga.Lalu jika suku bunga meningkat ...hal ini akan dapat
menarik investor untuk meninggalkan saham, sehingga harga saham juga akan ikut
mejadi turun
Contoh
inflasi :
Tahun
2000 harga dengan uang 1000 bisa beli 2 butir telur tapi di tahun 2010 uang RP.
1000 hanya bisa mendapatkan 1 butir telur, artinya nilai mata uang rupiah
turun.
Dampaknya
jika nilai mata uang turun, otomatis bunga bank akan naik, para investor akan
meninggalkan saham dan mengalihkannya ke perbankan. Sebenarnya tidak seratu
persen
2. Resiko Laporan Keuangan
Mudah
saja...jika kondisi perusahaan yang saudara beli tidak mengalami peningkatan
malah sebaliknya mengalami penurunan maka otomatis harga saham tersebut tidak
akan naik. Kita dapat melihat dari laporan keuangan dari perusahaan tersebut konsisten
mencatat Laba.
Oleh
sebab itu...sebelum memilih saham yang akan di beli, pelajari dahulu tentang
pertumbuhan perusahaan tersebut. Penjelasan tentang laporan keuangan ada di
artikel Cara membaca Laporan keuangan.
Belajarinvestasi.com sarankan, jadilah smart investor, jangan terburu2 membeli saham hanyak karena nominalnya murah. Tapi perhatikan semua informasi dari internal (tentang perusahaan) & eksternal (Berita Dunia).
Post a Comment