Salam.....Jumpa lagi dengan belajarinvestasi.com di sekolah saham. Di kesempatan ini belajarinvestasi.com akan membahas tentang IPO - Initial Public Offerin.
Pernah
mendengar tentang IPO? Pernah dengar sich tp itu termasuk saham atau bukan ya?
Ya…. ini termasuk saham. Untuk lebih jelasnya belajar investasi.com
di sekolah saham ini akan menjelaskannya.
Apa
itu IPO (Initial Public Offering) ? banyak yang bilang ini adalah
saham perdana. Apa sih yang dimaksud dengan saham perdana ini? Arti kata
Perdana adalah pertama kali, kita semua paham hal ini. Jadi kalau kita
gabungkan adalah saham yang pertama kali dilepas / dirilis untuk dijual kepada
masyarakat/publik di bursa saham.
Kalau
saya punya toko Kelontong bernama toko Rezeki, kemudian saya jual
kepemilikannya (saham) ke orang lain, apakah ini termasuk IPO? Tidak, yang
dimaksud IPO disini adalah hanya pada perusahaan yang menjual saham pertama
kali melalui bursa.
Kenapa
perlu IPO?
Kenapa suatu saham mau menjual sahamnya ke publik/masyarakat?
Jawabannya
karena butuh modal tambahan. Kalau perusahaannya bagus dan kondisi keuangannya
positif / menguntungkan kenapa tidak menggunakan uang internal perusahaan atau
pinjaman dari bank saja? Ada beberapa kelebihan yang dapat dipetik dari IPO
ini.
1.
Perusahaan
yang bagus dan memutuskan mengumpulkan dana tambahan untuk IPO berarti
merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan dengan uang/dana yang lebih
besar bisa berkembang jauh lebih besar lagi. Contoh: KFC Indonesia yang IPO,
sebelum IPO kondisinya sudah bagus, counter KFC sudah banyak dan terus
berkembang. Namun untuk potensi untuk memperbanyak counter KFC masih terbuka
lebar dan jika menunggu dana internal jumlah counter baru yang bisa dibuka per
tahun hanya terbatas, maka dengan mengumpulkan modal dari IPO, KFC Indonesia
dapat langsung membuka counter baru dengan cepat sehingga perkembangannya
semakin cepat.
2.
Pinjaman
dari bank ada bunganya sedangkan saham tidak ada bunganya
3.
Meningkatkan
kapitalisasi perusahaan, tidak mengerti? Akan kami jelaskan.
Penjelasan
di bawah ini disertai contoh dengan menggunakan PT. Ogah Rugi.
PT.
Ogah Rugi melepas sahamnya dalam IPO sebesar 10%, dengan nilai per lembarnya
setelah dianalisa oleh berbagai pihak sebesar 1000 per lembar dan jumlah
sahamnya 1 juta lembar saham, jadi total nilai saham sebesar Rp.1000 x
1.000.000 lembar = 1 Miliar. Karena saham yang dilepas adalah 10% dan nilainya
1 Miliar, maka nilai perusahaan secara keseluruhan adalah 10 Miliar.
Pada
saat IPO maka saham sebanyak 1 juta lembar dengan harga 1000 rupiah per
lembarnya dijual oleh PT. Ogah Rugi kepada publik / masyarakat dan PT. Ogah
Rugi menerima uang sebesar 1 Miliar ke dalam kas perusahaan untuk digunakan
dalam aktifitas operasional perusahaan. Sekarang 1 juta lembar saham itu sudah
ada di tangan publik / masyarakat dan kemudian para pembeli tersebut bisa menjual
kembali saham PT. Ogah Rugi ke bursa nah ini disebut perdagangan sekunder
karena perdagangannya sudah tidak lagi antara masyarakat/investor dengan
perusahaan tapi antara masyarakat/investor dengan masyarakat/investor sendiri
yang dilakukan di bursa. Nah harga yang naik dan turun itu terjadi pada saat
perdagangan sekunder antar masyarakat / investor.
Kalau
begitu PT. Ogah Rugi hanya mendapat 1 Miliar dan kalau sampai harga saham yang
diperjualbelikan antar investor naik, katakanlah sampai 2000 per lembarnya (2x
lipat), maka tidak ada efeknya ke PT. Ogah Rugi? Betul sekali, yang PT. Ogah
Rugi terima adalah saat transaksi awal di IPO, yaitu 1 miliar, setelah itu
harganya naik 100x lipat atau turun menjadi 50 rupiah, tidak akan ada
pengaruhnya ke PT. Ogah Rugi. Tapi....
Bukankah
saham yang dijual hanya 10%? Sedangkan sisanya masih ada 90%. Mari kita kembali
ke perhitungan awal saat IPO,
·
Persentase
saham yang di IPOkan: 10%
·
Harga
per lembar: 1000 rupiah
·
Jumlah
lembar saham: 1 juta lembar
·
Nilai
saham yang dijual: 1000 rupiah x 1 juta lembar = 1 miliar
·
Nilai
Perusahaan secara keseluruhan: 10 miliar
Apa
yang akan terjadi saat harga saham menjadi 2000 per lembar
·
Persentase
saham yang ada di bursa: 10%
·
Harga per
lembar: 2000 rupiah
·
Jumlah
lembar saham: 1 juta lembar
·
Nilai
saham yang ada di bursa: 2000 rupiah x 1 juta lembar = 2 miliar
·
Nilai
Perusahaan secara keseluruhan: 20 miliar
Terjadi
perubahan nilai perusahaan yang tadinya hanya 10 miliar menjadi 20 miliar, saat
terjadi kenaikan pada saham yang dijual dibursa maka harga 90% saham yang masih
dipegang oleh PT. Ogah Rugi juga naik. Jika PT. Ogah Rugi kembali melepas
sahamnya maka sahamnya akan dihargai sebesar 2000 per lembar. Bayangkan jika
Anda adalah pendiri dan pemilik PT. Ogah Rugi dan Anda masih memegang 90% saham
PT. Ogah Rugi, dalam waktu yang singkat harta Anda meningkat dua kali lipat. Di
satu sisi mendapat dana untuk pengembangan usaha perusahaan, di sisi lain nilai
perusahaan yang tadinya 10 miliar menjadi 20 miliar.
Jadi
kalau begitu untuk mendapatkan manfaat kapitalisasi pasar, saat IPO jumlah
saham yang dilepas tidak boleh terlalu banyak dong? Ya, betul, umumnya
perusahaan melepas sahamnya di bawah 50% saat IPO, atau bahkan sudah
diagendakan untuk dilepas secara bertahap, misalnya saat IPO akan dilepas 10%,
kemudian jika kondisi pasar 'bagus' akan dilepas kembali 20%. Tapi jika saham
yang dilepas juga terlalu sedikit, investor / masyarakat tidak akan terlalu
tertarik sehingga bisa-bisa harga saham tidak naik setelah IPO malah turun,
disinilah diperlukan keseimbangan antara kebutuhan dana perusahaan, kepentingan
pemilik awal PT. Ogah Rugi dan kepentingan investor / masyarakat.
Hal
yang sama juga kita bisa lihat dari Bill Gates sang pemilik Microsoft. Saat
pertama kali Microsoft melakukan IPO jumlah yang dilepas sedikit dan bertahap
sehingga saat harga saham Microsoft naik berkali-kali lipat, maka Bill Gates
dan rekan-rekannya yang memegang saham yang belum dilepas menjadi sangat kaya
raya, mereka baru melepas saham mereka ketika harganya sudah jauh melesat dari
harga awal IPO dan demikianlah kisah bagaimana Bill Gates menjadi kaya raya
dengan memiliki sebagian besar saham Microsoft, perusahaan yang didirikannya.
Jadi
bagi Anda yang memiliki usaha, salah satu cara mengembangkan perusahaan
dapat dilakukan dengan mendaftarkan perusahaan Anda di bursa, tentunya jika
kondisi perusahaan bagus dan memiliki rencana ke depan yang prospektif. Ingin
tahu bagaimana proses IPO, akan kami jelaskan di bawah.
Mekanisme IPO Perusahaan Ke Bursa Saham Terbaru :
Penjelasan
di bawah tetap menggunakan PT. Ogah Rugi (OR)
Diawali
dengan suatu kondisi perusahaan PT. Ogah Rugi membutuhkan tambahan modal
dengan tujuan salah satunya utk mengembangkan usaha. PT. Ogah Rugi
membuat rencana akan melepas 25% sahamnya, Setelah mendapatkan
persetujuan dari BEI, tahap yang harus dijalankan oleh penyelengara IPO
adalah
1. Due Dilligence meeting
Disini
PT. OR (sebagai emiten = pihak yang melepas saham) harus mengadakan
pertemuan dengan sekuritas yang telah di tetapkan. Untuk apa? Prosedur
dari Bappepam memang demikian, bahwa Sekuritas harus menjadi perantara
antara perusahaan yang mengeluarkan saham dengan investor, nah di pertemuan
tersebut perusahaan sekuritas membantu perusahaan untuk mengikuti semua
peraturan yang diwajibkan bagi perusahaan yang ingin diperdagangkan di bursa.
Pihak yang terlibat: Underwriter (Sekuritas), Auditor Independen, Aprraiser /
Penilai Aset perusahaan independen dan Konsultan Hukum. Intinya mereka
memastikan semua peraturan dipenuhi serta informasi yang disajikan jelas dan
benar.
2. Public Expose dan roadshow
Tak
kenal maka tak sayang, mungkin ini peribahasa bisa menggambakan peran Roadshow.
Melalui
roadshow perusahaan yang ingin melepas sahamnya dapat mempresentasikan
perkembangan dan pertumbuhan di masa akan datang kepada para calon investor. Umumnya
diprioritaskan calon investor besar atau institusi. Roadshow di adakan di
berbagai tempat bahkan juga kepada investor asing. Jadi dengan adanya roadshow
ini akan semakin banyak investor kenal dengan kondisi perusahaan PT. OR
sehingga dapat melakukan penawaran untuk book building.
3. Book Building
Nah
di tahap ini mulai terlihat respon dari para calon investor, calon investor
memesan seberapa banyak saham IPO yang mau dibeli dan pada harga berapa mereka
mau membeli, setiap penawaran harga yang diajukan akan di catat dan dijadikan
acuan untuk penentuan harga saham saat IPO, oleh karena itu disebut book
building (mengumpulkan penawaran harga dari investor untuk penentuan harga
saham). Disini para investor akan menganalisa kondisi perusahaan, prospek ke depan
dan juga bersaing dengan investor lain, dari sinilah harga akan dibentuk. Pada
saat book building ini juga dapat terjadi Oversubscribe, yaitu saat jumlah
lembar saham yang dipesan oleh calon investor lebih banyak daripada yang
ditawarkan oleh perusahaan, tentunya ini berita baik bagi perusahaan dan
biasanya mengakibatkan harga saham IPO mencapai tingkat maksimum. Namun bisa
juga sebaliknya jumlah saham dipesan lebih sedikit dari yang ditawarkan, yang
merupakan berita buruk bagi PT. OR.
4. Penentuan Harga Perdana dan
Penjatahan
Setelah
melewati tahap book building, Tahap akhirnya lead underwriter / penjamin emisi
/ Sekuritas bersepakat dengan emiten ( perusahaan yang mengajukan IPO) untuk
menentukan harga akhirnya. Dasar penentuan harga IPO ini berdasarkan
catatan penawaran dari para investor. Penjatahan/Alokasi akan dilakukan jika
jumlah saham yang dipesan lebih banyak dari yang ditawarkan (oversubscribe)
namun yang dipesan lebih sedikit dari yang ditawarkan maka Underwriter yang
akan menyerap sesuai dengan perjanjian awal antara Underwriter dengan PT. OR.
Seperti
inilah Proses suatu perusahaan melepas/merelease sahamnya ke masyarakat. Bagi
perusahaan yang berencana untuk bisa go publik, melepas sebagian sahamnya
kepada masyarakat, tinggal melewati tahap-tahap ini.
Jadi
dimaksud dengan IPO = saham perdana=saham yag baru pertama kali dikeluarkan
oleh perusahaan pemilik saham (Emiten). Ibarat buah matang yang baru saya petik
langsung dari pohonnya...saya tangan pertama yang memetik buah tersebut, kalo
saya beli ditukang buah bisa diibaratkan sudah masuk ke bursa, karena sudah
tangan ke dua.... Terakhir .... analisa dan pelajari baik-baik perusahaan yang
mengeluar saham tersebut (emiten).
Selamat bertrading saham.......
Post a Comment